Osi dan ji adalah salah satu asset kota Malang milik publik yang diharapkan dapat menjadi icon kebanggaan bersama warga kota Malang !
Osi si singa dan Ji si burung manyar sebagai maskot terpilih yang lahir melalui proses lomba dimaksud diharapkan dapat menjadi media komunikasi yang efektif untuk mendukung tertib penataan kota Malang, pengembangan potensi dan representasi citra positif bagi Kota Malang. Maskot Kota Malang terpilih ini nantinya bisa digunakan secara luas dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sedang disusun bersama oleh Bappeda, ADGI dan sejumlah SKPD terkait.
Pendidikan (banyak kampus), asri (taman & Adipura), dan singa (Arca Candi Kidal & Arema) adalah 3 hal yang menonjol dari kota Malang. 3 hal itulah yang kemudian menjadi konsep dasar dari maskot Osi & JI. Osi adalah seekor singa berambut daun, sedangkan Ji adalah seekor burung Manyar yang bersarang di rambut Osi. Nama Osi berasal dari kata “Iso” (iso = bisa) yang diucapkan menggunakan “ejaan Ngalam” khas kota Malang, yang bermakna kemampuan dalam meraih cita-cita (kota Malang). Sedangkan Ji berasal dari kata “siji” (siji = satu) yang bermakna persatuan (kerukunan warga Malang), yang apabila digabungkan “iso siji” bisa bermakna iso dadi siji (bisa bersatu) dan iso nomer siji (bisa menjadi nomor satu). Warga Osi dominan hijau (dingin) melambangkan keasrian kota Malang, diseim- bangkan oleh warna kuning-oranye (hangat) dan Ji yang merupakan warna khas burung Manyar. Dasi yang dikenakan Osi merupakan simbol pendidikan & pramuka.
Malang terkenal sebagai kota Pendidikan, dan menjadi salah satu kota tujuan menuntut ilmu bagi warga pulau jawa dan luar jawa. Tercatat 36 Universitas/Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di kota Malang.
Malang terkenal sebagai salah satu kota tujuan wisata, bahkan sejak jaman Belanda. Letak geografisnya yang dikelilingi gunung menjadikan hawanya sejuk. Malang mem- punyai banyak sekali taman/ruang terbuka hijau. Kota Malang juga beberapa kali meraih penghargaan Adipura.
Terlepas dari Arema dan kota Malang, ternyata Singa memiliki sejarah khusus berkaitan dengan kota Malang, bahkan sejak masa Hindu Buddha (candi). Terdapat arca singa di Candi Kidal. Lambang kota Malang pada masa Belanda adalah singa. Lambang Arema adalah singa.
Berdasarkan SK Gubernur nomor 5225/16774/032/1996 telah ditetapkan bahwa burung Manyar (Ploceus Manyar) adalah sebagai ciri khas fauna kota Malang.
Berbeda dengan bahasa Walikan pada umumnya yang juga di punyai oleh daerah-daerah lain, Boso Walikan khas AREMA memiliki keunikan tersendiri, jadi tidak asal balik. Bahasa khas Malang ini merupakan bahasa gabungan dari bahasa Jawa, Indonesia, Arab, Madura dan Cina, jadi kata-kata yang digunakan adalah hasil kesepakatan pada saat itu. Sangat unik dan khas Malang, itulah yang membuat Boso Malangan berbeda dengan bahasa walikan dari daerah lain.
Kini maskot kota Malang telah menjadi Public Domain yang siapapun bisa dengan bebas memakai untuk keperluan komersil maupun non komersil. Berikut adalah link download untuk file master maupun pedoman penggunaan maskot yang bisa langsung digunakan. Pastikan segala bentuk reproduksi maskot sesuai dengan guidelines yang telah disediakan.
Download File Master Osi & Ji